Judul : Pengaruh Mendengarkan Musik Saat Mengemudi
link : Pengaruh Mendengarkan Musik Saat Mengemudi
Pengaruh Mendengarkan Musik Saat Mengemudi
Sebagian pecinta otomotif bahkan tidak bisa meninggalkan musik saat mengemudi, jenis musik tertentu ternyata bisa memberikan pengaruh yang kurang baik pada sebagian besar pengemudi ataupun penumpang dan sebaliknya mendengarkan musik yang tepat bisa membuat nyaman penumpang ataupun pengemudi mobil. Besarnya volume musik juga memberikan pengaruh yang signifikan pada keselamatan mengemudi dimana idealnya pecinta otomotif hanya menggunakan 30 sampai 40 % volume yang ada pada sistem audio mobil standar.
Jenis Musik
Dalam mengemudi dibutuhkan ketenangan sehingga emosi pengemudi lebih stabil, jenis musik tertentu dapat meningkatkan agresifitas dalam mengemudi misalnya music rock atau heavy metal, hip hop dan techno sedangkan jenis musik yang terlalu pelan temponya justru bisa membuat pengemudi atau penumpang mengantuk. Jantung manusia dalam 1 menit berdetak antara 60 sampai 80 kali, sehingga jenis musik yang ideal digunakan adalah musik yang memiliki ketukan antara 60 sampai 80 ketukan dalam 1 menit (sesuai dengan detak jantung).
Musik dengan ketukan di atas 100 seperti rock dan heavy metal akan memacu agresifitas pengemudi tanpa disadari sehingga berbahaya, jenis musik dengan tempo tinggi ini juga lebih memecah konsentrasi pengemudi. Jenis musik pop adalah yang paling ideal untuk emosi pengemudi karena memiliki ketukan antara 60 sampai 80 kali dalam 1 menitnya apa lagi jika liriknya mudah dicerna (tidak memecah konsentrasi mengemudi).
Volume Musik
Volume musik yang terlalu besar saat mengendarai mobil akan berdampak pada meningkatnya stress, tidak stabilnya emosi, memecah konsentrasi dan tidak tanggap terhadap lingkungan diluar kabin (misalnya ada mobil yang mengklakson tapi tidak terdengar). Volume musik yang baik saat berkendara adalah mengeset di angka 30 % sampai 40 % volume yang disediakan sistem audio standar mobil (jika sistem audio sudah dimodifikasi maka aturan 30-40% tidak berlaku).
Lirik
Lirik yang mudah dicerna ternyata juga tidak membebani konsentrasi, lirik yang sulit dicerna akan menyita banyak konsentrasi sehingga konsentrasi pengemudi terhadap jalan menjadi berkurang. Pecinta otomotif hendaknya memilih yang simple-simple aja agar tidak terlalu banyak membebani.
Musik yang disukai dan tidak disukai
Membawa koleksi musik yang disukai ternyata sangat berdampak pada tingkat emosi pengemudi (lebih stabil dan bugar), sedangkan mendengarkan musik-musik yang kurang disukai akan berdampak pada tingkat stress yang lebih tinggi dan akibatnya cepat lelah dalam mengemudi, akibat lebih parah adalah rasa frustasi dalam mengemudi sehingga membahayakan saat berkendara.
Bawalah musik-musik yang anda sukai terutama saat perjalanan jauh. Untuk menyiasati kelelahan dalam perjalanan jauh berikut ini adalah tipsnya
Jenis Musik
Dalam mengemudi dibutuhkan ketenangan sehingga emosi pengemudi lebih stabil, jenis musik tertentu dapat meningkatkan agresifitas dalam mengemudi misalnya music rock atau heavy metal, hip hop dan techno sedangkan jenis musik yang terlalu pelan temponya justru bisa membuat pengemudi atau penumpang mengantuk. Jantung manusia dalam 1 menit berdetak antara 60 sampai 80 kali, sehingga jenis musik yang ideal digunakan adalah musik yang memiliki ketukan antara 60 sampai 80 ketukan dalam 1 menit (sesuai dengan detak jantung).
Musik dengan ketukan di atas 100 seperti rock dan heavy metal akan memacu agresifitas pengemudi tanpa disadari sehingga berbahaya, jenis musik dengan tempo tinggi ini juga lebih memecah konsentrasi pengemudi. Jenis musik pop adalah yang paling ideal untuk emosi pengemudi karena memiliki ketukan antara 60 sampai 80 kali dalam 1 menitnya apa lagi jika liriknya mudah dicerna (tidak memecah konsentrasi mengemudi).
Volume Musik
Volume musik yang terlalu besar saat mengendarai mobil akan berdampak pada meningkatnya stress, tidak stabilnya emosi, memecah konsentrasi dan tidak tanggap terhadap lingkungan diluar kabin (misalnya ada mobil yang mengklakson tapi tidak terdengar). Volume musik yang baik saat berkendara adalah mengeset di angka 30 % sampai 40 % volume yang disediakan sistem audio standar mobil (jika sistem audio sudah dimodifikasi maka aturan 30-40% tidak berlaku).
Lirik
Lirik yang mudah dicerna ternyata juga tidak membebani konsentrasi, lirik yang sulit dicerna akan menyita banyak konsentrasi sehingga konsentrasi pengemudi terhadap jalan menjadi berkurang. Pecinta otomotif hendaknya memilih yang simple-simple aja agar tidak terlalu banyak membebani.
Musik yang disukai dan tidak disukai
Membawa koleksi musik yang disukai ternyata sangat berdampak pada tingkat emosi pengemudi (lebih stabil dan bugar), sedangkan mendengarkan musik-musik yang kurang disukai akan berdampak pada tingkat stress yang lebih tinggi dan akibatnya cepat lelah dalam mengemudi, akibat lebih parah adalah rasa frustasi dalam mengemudi sehingga membahayakan saat berkendara.
Bawalah musik-musik yang anda sukai terutama saat perjalanan jauh. Untuk menyiasati kelelahan dalam perjalanan jauh berikut ini adalah tipsnya
Sumber: www.mobilku.org
Demikianlah Artikel Pengaruh Mendengarkan Musik Saat Mengemudi
Sekianlah artikel Pengaruh Mendengarkan Musik Saat Mengemudi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pengaruh Mendengarkan Musik Saat Mengemudi dengan alamat link https://otomotif-cips.blogspot.com/2014/11/pengaruh-mendengarkan-musik-saat.html
0 Response to "Pengaruh Mendengarkan Musik Saat Mengemudi"
Posting Komentar